Ar-Ruqyah Syar'iyyah

Rabu, 25 Januari 2012

6 Jenis Gangguan Jin Pada Anak


6 JENIS GANGGUAN JIN PADA ANAK
Oleh: Ustd. Tumin, M.A

Berikut ini diantara gangguan yang sering terjadi pada anak-anak dan kita pasti sering melihat atau pernah mengalami pada anak kita. Ini menjadi sebuah pelajaran atau pengetahuan bagi kita semua untuk senantiasa waspada terhadap anak kita dari gangguan jin:

1.      Gangguan Pada Mata
Anak yang terganggu matanya akan mampu melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh manusia pada umumnya. Dia melihat kehadiran makhluk lain di tengah komunitas perkumpulannya. Bahkan dalam kesendiriannya ia berkomunikasi dan bercanda dengan makhluk tersebut. Oleh sebab itu anak yang terkena gangguan jenis ini lebih suka menyendiri dan menikmati keterasingan dirinya dari khalayak ramai. Dia tidak suka kalau ada teman-teman yang menemaninya. Kalaupun mau bergaul juga akan terlihat canggung  dan tidak bersahabat, tatapan matanya hampa, penglihatannya kosong, sering melamun dan larut dalam halusinasi.
Rasulullah pernah meruqiyah seorang anak yang terganggu matanya, sehingga tampak sorotan matanya yang ganjil dan tatapannya yang bias tidak terarah. Setelah anak itu dihadapkan ibunya kepada rasulullah, dan punggungnya dihadapkan ke muka rasulullah, maka beliau memukul punggungnya dengan kerasa sambil berkata: Keluarlah wahai musuh Allah! Keluarlah wahai musuh Allah! Kemudian anak itu dengan menatap dengan pandangannya yang sehat tidak seperti pandangan sebelumnya. Lalu rasulullah mendudukkannya di hadapannya seraya berdoa untuknya kemudian mengusap wajahnya. (HR. Tirmidzi)
Gangguan jin tidak terbatas pada kemampuan melihat dunia ghaib. Tetapi sampai merusak penglihatan buah hati kita. Maka kita sebagai orang tua perlu berwaspada jika anak kita bisa melihat jin di sekitarnya, karena itu bukanlah suatu kelebihan atau keistimewaan seperti yang dipahami dan diyakini oleh kebanyakan orang. Justru itu merupakan kelainan dan gangguan yang membutuhkan pengobatan. Sama persis dengan anak yang terganggu penglihatannya secara tidak wajar.
Allah menegaskan dalam masalah melihat jin dalam firman-Nya:
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä Ÿw ãNà6¨Yt^ÏFøÿtƒ ß`»sÜø¤±9$# !$yJx. ylt÷zr& Nä3÷ƒuqt/r& z`ÏiB Ïp¨Zyfø9$# äíÍ\tƒ $yJåk÷]tã $yJåky$t7Ï9 $yJßgtƒÎŽãÏ9 !$yJÍkÌEºuäöqy 3 ¼çm¯RÎ) öNä31ttƒ uqèd ¼çmè=Î6s%ur ô`ÏB ß]øym Ÿw öNåktX÷rts? 3 $¯RÎ) $uZù=yèy_ tûüÏÜ»uŠ¤±9$# uä!$uÏ9÷rr& tûïÏ%©#Ï9 Ÿw tbqãZÏB÷sムÇËÐÈ
Artinya: Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S: Al-A’raf: 27)
Berkaitan dengan ayat tersebut Imam syafi’i mengatakan: barangsiapa yang mengaku melihat jin dalam bentuk aslinya, maka kami katakana kesaksiannya tidak sah, kecuali orang tersebut seorang nabi (Fathul Bari 6/423). Seprti diketahui termasuk kesaksian yang tertolak ialah kesaksian seorang pembohong. Walhasil, secara tidak langsung Imam syafi’i mengatakan bahwa orang yang mengaku bisa melihat jin adalah pembohong besar.

2.      Gangguan Pada Telinga
Anak yang terganggu telinganya akan mendengar bisikan-bisikan yang mengiang samara tau terdengar jelas di gendang telinganya. Biasanya bisikan itu bersifat provokatif dan negative, seperti mencegah seseorang ketika ingin mengerjakan kebaikan, atau sebaliknya menyuruh anak tersebut berbuat nekat yang destruktif, segingga membahayakan anak tersebut dan mengancam ketenangan orang lain. Bisikan-bisikan itu akan memprogram dan mendalangi perilaku anak tersebut, sehingga tingkah lakunya akan kelihatan asing, aneh dan nyeleneh.
Bisikan syetan kepada anak terkadang dikemas seperti sebuah kelebihan. Seperti bisikan untuk mengobati orang lain, hingga anak kecil itu di kenal sebagai ahli pengobatan. Atau bisikan meramal masa depan. Sehingga banyak yang dating minta diramal oleh anak yang diberi kelebihan oleh syetan itu.
Syaikh Muhammad Ash-Shayyim, seorang ulama Al-Azhar Mesir pernah meruqiyah anak yang terkena gangguan di telinganya, ia senantiasa dibisiki bahwa ia akan mati sekarang juga, sehingga ketakutan dan kecemasan selalu menyelimuti kehidupannya. Ia selalu di dikte oleh jin pengganggu dengan mengatakan: janganlah kamu melakukan ini dan itu karena pasti kamu akan mati. Kemudian syaikh tersebut mengatakan kepada anak itu bahwa setiap makhluk hidup pasti akan mati, maka janganlah takut menghadapinya karena ajal telah ditentukan Allah. Dan yang menimpa dirinya adalah was-was yang dibisikkan oleh syetan agar ia lalai berdzikir kepada Allah, disebabkan oleh kecemasan yang selalu menggelayut di perasaannya. Maka perbanyaklah berdzikir dan jagalah kesucian dengan menjaga whudu serta memperbanyak membaca ayat-ayat perlindungan.
Anak yang mengalami dan terkena gangguan ini akan terlihat perubahan drastis pada sikapnya, yang tadinya ceria akan kelihatan murung dan pendiam, mengalami gangguan ketika mau tidur, sehingga jam istirahatnya tidak teratur dan susah jika ingin tidur. Akhirnya berat badannya turun dan semakin kurus.

3.      Sering Menangis dan Rewel
Anak yang sering menangis dan rewel, terutama di malam hari kemungkinan ada unsur ganggguan jin pada dirinya. Entah dia melihat sesuatu yang menyeramkan atau terlintas olehnya baying-bayang yang menggoda dan menakut-nakutinya. Atau bisa juga dia mendengar bisikan-bisikan yang bernada ancaman yang mengganggu kenyaman tidurnya.
4.      Saraf Otaknya Terganggu dan Menyebabkan Ia Seperti Orang Gila
Syetan masuk kedalam tubuh manusia melalui peredaran darah, begitulah cara mereka mengganggu manusia seperti yang diberitakan rasulullah. Karena yang diserang adalah organ yang punya jaringan ke otak, akhirnya jaringan itu mengalami penyumbatan, akibatnya si penderita akan mengalami kehilangan rasa atau perasaannya secara total. Begitulah analaisis Dr Ahmad Shabahi tentang kesurupan atau gangguan jin pada manusia ditinjau dari segi medis. Anak yang mengalami gangguan otaknya akan mengalami linglung, bicaranya tidak terarah ngalor ngidul dan kadang-kadang tidur disembarang temapat.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang sahabat meruqiyah pasien yang gila, ketika pasien tersebut sembuh dengan izin Allah. Sahabt itu diberi 100 ekor kambing oleh keluarganya. Lalu dia bercerita kepada rasulullah dan beliau membenarkan apa yang dia lakukan. Karena ruqyah syar’iyyah yaitu dengan membaca surat Al-Fatihah (Sunan Abu Dawud Bab At-Tibb No. 19)

5.      Dapat Mengobati Orang Sakit
Kita sering mendengar cerita bahwa di suatu tempat atau daerah ada tabib yang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Tabib itu belum pernah kuliah di fakultas kedokteran, juga belum pernah menjadi asisten dokter sehingga bisa belajar dari pengalaman hasil interaksinya dengan dokter tersebut. Bahkan ia juga belum pernah menelaah buku-buku kedokteran. Justru ilmu-ilmu yang dikuasainya adalah ilmu instan praktis yang diperolehnya secara tiba-tiba. Orang-orang daerah atau kampong menyebut menereka dengan dukun tiban. Dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata diantara dukun tiban itu adalah anak yang masih belia, bahkan ada yang masih balita.
Ada anak balita bisa mengobati? Itulah realita sekarang yang sering kita dengar terutama di masyarakat pedesaan. Dengan akal sehat, kita tidak bisa menerima fenomena tersebut.
Darimana seorang balita belajar pengobatan? Baiklah marilah kita simak penuturan ulama terkenal yaitu Imam Jalaluddin As-Suyuti dalam kitabnya Lhugatul Marjan. Ketika zaid bin Wahb berperang di suatu jazirah, di malam hari didatangi seorang laki-laki yang berjanji akan mengajarkan ilmu kedokteran dengan mengatakan: apabila seseorang yang sakit menyebutkan penyakitnya kepadamu, maka apa yang terlintas di hatimu bahwa itu obatnya, maka benar-benar itu obatnya.
Imam Suyuti telah menyebutkan bahwa jin telah mengajari manusia tentang ilmu pengobatan. Dan Ibnul Jauzi menceritakan bahwa ketika abu Ali adz-Dhahak berada di naisabur untuk berdakwah, tiba-tiba ia terkena penyakit mata. Pada suatu malam ia bermimpi ada seseorang yang masuk kamarnya. Dia mengabarkan bahwa ada sekelompok jin hadir dalam majelisnya, mereka tidak ingin abu ali pulang dengan alasan penyakit mata yang diderita. Karena jin-jin tersebut baru mulai belajar, lalu orang tersebut mengusap matanya. Ketika abu ali terbangun dia tidak merasakan sakit mata lagi. Begitulah Imam Suyuti menceritakannya, di halaman lain dalam kitab yang sama dengan tema “Jin mengobati manusia”.
Lalu siapa yang mengajari
 
6.      Anak Yang Hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar