6
JENIS GANGGUAN JIN PADA ANAK
Oleh:
Ustd. Tumin, M.A
Berikut
ini diantara gangguan yang sering terjadi pada anak-anak dan kita pasti sering
melihat atau pernah mengalami pada anak kita. Ini menjadi sebuah pelajaran atau
pengetahuan bagi kita semua untuk senantiasa waspada terhadap anak kita dari
gangguan jin:
1. Gangguan Pada Mata
Anak
yang terganggu matanya akan mampu melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh
manusia pada umumnya. Dia melihat kehadiran makhluk lain di tengah komunitas
perkumpulannya. Bahkan dalam kesendiriannya ia berkomunikasi dan bercanda
dengan makhluk tersebut. Oleh sebab itu anak yang terkena gangguan jenis ini
lebih suka menyendiri dan menikmati keterasingan dirinya dari khalayak ramai.
Dia tidak suka kalau ada teman-teman yang menemaninya. Kalaupun mau bergaul
juga akan terlihat canggung dan tidak
bersahabat, tatapan matanya hampa, penglihatannya kosong, sering melamun dan
larut dalam halusinasi.
Rasulullah
pernah meruqiyah seorang anak yang terganggu matanya, sehingga tampak sorotan
matanya yang ganjil dan tatapannya yang bias tidak terarah. Setelah anak itu
dihadapkan ibunya kepada rasulullah, dan punggungnya dihadapkan ke muka
rasulullah, maka beliau memukul punggungnya dengan kerasa sambil berkata:
Keluarlah wahai musuh Allah! Keluarlah wahai musuh Allah! Kemudian anak itu
dengan menatap dengan pandangannya yang sehat tidak seperti pandangan
sebelumnya. Lalu rasulullah mendudukkannya di hadapannya seraya berdoa untuknya
kemudian mengusap wajahnya. (HR. Tirmidzi)
Gangguan
jin tidak terbatas pada kemampuan melihat dunia ghaib. Tetapi sampai merusak
penglihatan buah hati kita. Maka kita sebagai orang tua perlu berwaspada jika
anak kita bisa melihat jin di sekitarnya, karena itu bukanlah suatu kelebihan
atau keistimewaan seperti yang dipahami dan diyakini oleh kebanyakan orang.
Justru itu merupakan kelainan dan gangguan yang membutuhkan pengobatan. Sama
persis dengan anak yang terganggu penglihatannya secara tidak wajar.
Allah
menegaskan dalam masalah melihat jin dalam firman-Nya:
ûÓÍ_t6»t
tPy#uä
w ãNà6¨Yt^ÏFøÿt
ß`»sÜø¤±9$#
!$yJx.
ylt÷zr&
Nä3÷uqt/r&
z`ÏiB
Ïp¨Zyfø9$#
äíÍ\t
$yJåk÷]tã
$yJåky$t7Ï9
$yJßgtÎãÏ9
!$yJÍkÌEºuäöqy
3 ¼çm¯RÎ)
öNä31tt
uqèd
¼çmè=Î6s%ur
ô`ÏB
ß]øym
w öNåktX÷rts?
3 $¯RÎ)
$uZù=yèy_
tûüÏÜ»u¤±9$#
uä!$uÏ9÷rr&
tûïÏ%©#Ï9
w tbqãZÏB÷sã
ÇËÐÈ
Artinya:
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
(Q.S: Al-A’raf: 27)
Berkaitan
dengan ayat tersebut Imam syafi’i mengatakan: barangsiapa yang mengaku melihat
jin dalam bentuk aslinya, maka kami katakana kesaksiannya tidak sah, kecuali
orang tersebut seorang nabi (Fathul Bari 6/423). Seprti diketahui termasuk
kesaksian yang tertolak ialah kesaksian seorang pembohong. Walhasil, secara
tidak langsung Imam syafi’i mengatakan bahwa orang yang mengaku bisa melihat
jin adalah pembohong besar.
2. Gangguan Pada Telinga
Anak
yang terganggu telinganya akan mendengar bisikan-bisikan yang mengiang samara
tau terdengar jelas di gendang telinganya. Biasanya bisikan itu bersifat
provokatif dan negative, seperti mencegah seseorang ketika ingin mengerjakan
kebaikan, atau sebaliknya menyuruh anak tersebut berbuat nekat yang destruktif,
segingga membahayakan anak tersebut dan mengancam ketenangan orang lain.
Bisikan-bisikan itu akan memprogram dan mendalangi perilaku anak tersebut,
sehingga tingkah lakunya akan kelihatan asing, aneh dan nyeleneh.
Bisikan
syetan kepada anak terkadang dikemas seperti sebuah kelebihan. Seperti bisikan
untuk mengobati orang lain, hingga anak kecil itu di kenal sebagai ahli
pengobatan. Atau bisikan meramal masa depan. Sehingga banyak yang dating minta
diramal oleh anak yang diberi kelebihan oleh syetan itu.
Syaikh
Muhammad Ash-Shayyim, seorang ulama Al-Azhar Mesir pernah meruqiyah anak yang
terkena gangguan di telinganya, ia senantiasa dibisiki bahwa ia akan mati
sekarang juga, sehingga ketakutan dan kecemasan selalu menyelimuti kehidupannya.
Ia selalu di dikte oleh jin pengganggu dengan mengatakan: janganlah kamu
melakukan ini dan itu karena pasti kamu akan mati. Kemudian syaikh tersebut
mengatakan kepada anak itu bahwa setiap makhluk hidup pasti akan mati, maka
janganlah takut menghadapinya karena ajal telah ditentukan Allah. Dan yang
menimpa dirinya adalah was-was yang dibisikkan oleh syetan agar ia lalai
berdzikir kepada Allah, disebabkan oleh kecemasan yang selalu menggelayut di
perasaannya. Maka perbanyaklah berdzikir dan jagalah kesucian dengan menjaga
whudu serta memperbanyak membaca ayat-ayat perlindungan.
Anak
yang mengalami dan terkena gangguan ini akan terlihat perubahan drastis pada
sikapnya, yang tadinya ceria akan kelihatan murung dan pendiam, mengalami
gangguan ketika mau tidur, sehingga jam istirahatnya tidak teratur dan susah
jika ingin tidur. Akhirnya berat badannya turun dan semakin kurus.
3. Sering Menangis dan Rewel
Anak
yang sering menangis dan rewel, terutama di malam hari kemungkinan ada unsur
ganggguan jin pada dirinya. Entah dia melihat sesuatu yang menyeramkan atau
terlintas olehnya baying-bayang yang menggoda dan menakut-nakutinya. Atau bisa
juga dia mendengar bisikan-bisikan yang bernada ancaman yang mengganggu
kenyaman tidurnya.
4. Saraf Otaknya Terganggu dan Menyebabkan Ia Seperti
Orang Gila
Syetan
masuk kedalam tubuh manusia melalui peredaran darah, begitulah cara mereka
mengganggu manusia seperti yang diberitakan rasulullah. Karena yang diserang
adalah organ yang punya jaringan ke otak, akhirnya jaringan itu mengalami
penyumbatan, akibatnya si penderita akan mengalami kehilangan rasa atau
perasaannya secara total. Begitulah analaisis Dr Ahmad Shabahi tentang
kesurupan atau gangguan jin pada manusia ditinjau dari segi medis. Anak yang
mengalami gangguan otaknya akan mengalami linglung, bicaranya tidak terarah
ngalor ngidul dan kadang-kadang tidur disembarang temapat.
Dalam
sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang sahabat meruqiyah pasien yang gila,
ketika pasien tersebut sembuh dengan izin Allah. Sahabt itu diberi 100 ekor
kambing oleh keluarganya. Lalu dia bercerita kepada rasulullah dan beliau
membenarkan apa yang dia lakukan. Karena ruqyah syar’iyyah yaitu dengan membaca
surat Al-Fatihah (Sunan Abu Dawud Bab At-Tibb No. 19)
5. Dapat Mengobati Orang Sakit
Kita
sering mendengar cerita bahwa di suatu tempat atau daerah ada tabib yang bisa
mengobati berbagai macam penyakit. Tabib itu belum pernah kuliah di fakultas
kedokteran, juga belum pernah menjadi asisten dokter sehingga bisa belajar dari
pengalaman hasil interaksinya dengan dokter tersebut. Bahkan ia juga belum
pernah menelaah buku-buku kedokteran. Justru ilmu-ilmu yang dikuasainya adalah
ilmu instan praktis yang diperolehnya secara tiba-tiba. Orang-orang daerah atau
kampong menyebut menereka dengan dukun tiban. Dan yang lebih mengejutkan lagi
ternyata diantara dukun tiban itu adalah anak yang masih belia, bahkan ada yang
masih balita.
Ada
anak balita bisa mengobati? Itulah realita sekarang yang sering kita dengar
terutama di masyarakat pedesaan. Dengan akal sehat, kita tidak bisa menerima
fenomena tersebut.
Darimana
seorang balita belajar pengobatan? Baiklah marilah kita simak penuturan ulama
terkenal yaitu Imam Jalaluddin As-Suyuti dalam kitabnya Lhugatul Marjan. Ketika
zaid bin Wahb berperang di suatu jazirah, di malam hari didatangi seorang
laki-laki yang berjanji akan mengajarkan ilmu kedokteran dengan mengatakan:
apabila seseorang yang sakit menyebutkan penyakitnya kepadamu, maka apa yang
terlintas di hatimu bahwa itu obatnya, maka benar-benar itu obatnya.
Imam
Suyuti telah menyebutkan bahwa jin telah mengajari manusia tentang ilmu
pengobatan. Dan Ibnul Jauzi menceritakan bahwa ketika abu Ali adz-Dhahak berada
di naisabur untuk berdakwah, tiba-tiba ia terkena penyakit mata. Pada suatu
malam ia bermimpi ada seseorang yang masuk kamarnya. Dia mengabarkan bahwa ada
sekelompok jin hadir dalam majelisnya, mereka tidak ingin abu ali pulang dengan
alasan penyakit mata yang diderita. Karena jin-jin tersebut baru mulai belajar,
lalu orang tersebut mengusap matanya. Ketika abu ali terbangun dia tidak
merasakan sakit mata lagi. Begitulah Imam Suyuti menceritakannya, di halaman
lain dalam kitab yang sama dengan tema “Jin mengobati manusia”.
Lalu
siapa yang mengajari
6. Anak Yang Hilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar